Hukum Membatalkan Sholat Ketika Bayi Menangis

Bayi Menangis

Sering kali kita menjumpai situasi di mana saat orang tua sedang menjalankan shalat, bayi mereka yang masih kecil tiba-tiba menangis. Keadaan semacam ini dapat mengganggu konsentrasi ibadah shalat orang tua. Namun, apakah dalam keadaan seperti ini diperbolehkan bagi orang tua untuk membatalkan shalatnya?

Dalam Al-Qur’an dijelaskan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ 

 

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kalian membatalkan amal-amal kalian.” (QS. Muhammad, Ayat 33)

Berdasarkan ayat ini, membatalkan sebuah ibadah adalah tindakan yang dilarang oleh agama. Membatalkan shalat fardhu (wajib) tidak diperbolehkan dalam agama kecuali dalam situasi-situasi darurat yang ditentukan oleh syariah, seperti menyelamatkan nyawa seseorang atau mengatasi ancaman serius seperti hadirnya ular berbisa.

Membatalkan shalat hanya karena tangisan bayi, bukan merupakan bagian dari hal yang dianjurkan oleh syara’ sehingga tidak diperbolehkan bagi orang tua untuk meninggalkan shalat yang tengah ia lakukan kecuali tangisan bayi mengindikasikan keadaan yang dikhawatirkan akan keselamatan nyawanya, dan hal ini jarang sekali terjadi.

Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mempercepat pelaksanaan shalat, terutama jika hanya rukun-rukun utama shalat yang dilakukan tanpa melibatkan sunnah-sunnah tambahan. Hal ini sejalan dengan contoh yang diberikan oleh Rasulullah ﷺ dalam kasus serupa. Seperti yang tercatat dalam hadits:

إِنِّي لاَقُومُ فِي الصَّلاَةِ أُرِيدُ أَنْ أُطَوِّلَ فِيهَا فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَأَتَجَوَّزُ فِي صَلاَتِي كَرَاهِيَةَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمِّهِ 

“Saat Aku sedang shalat, aku ingin memperlama shalatku, lalu aku mendengar tangisan bayi, aku pun mempercepat shalatku khawatir akan memberatkan (perasaan) ibunya” (HR. Bukhari Muslim)

 

سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ مَا صَلَّيْتُ وَرَاءَ إِمَامٍ قَطُّ أَخَفَّ صَلاَةً وَلاَ أَتَمَّ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِنْ كَانَ لَيَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فيخفف مخافة أن تفتن أمه

“Aku mendengar Sahabat Anas bin Malik berkata “Aku tidak pernah shalat di belakang imam yang lebih cepat dan lebih sempurna shalatnya dari Nabi Muhammad ﷺ. Saat Nabi Muhammad mendengar tangisan bayi, ia mempercepat (shalatnya) khawatir ibunya merasa tertekan” (HR. Bukhari)

Dalam konteks yang berbeda, saat orang tua sedang menjalankan shalat sunnah, seperti shalat qabliyyah, ba’diyyah, dhuha, atau jenis shalat sunnah lainnya, ada kemungkinan untuk membatalkan shalat tersebut dalam situasi semacam ini.

Kesimpulannya, secara umum, orang tua tidak diperbolehkan membatalkan shalat yang tengah dilakukan hanya karena tangisan bayi, kecuali situasinya mengancam nyawa. Dalam hal shalat sunnah, ada lebih banyak fleksibilitas.

 

Oleh : Dzuria Hilma Qurotu Ain

Ternyata Begini Sejarah Panjang Aqiqah untuk Si Kecil!

Oleh : Delia Anjali

Kendati tak banyak literatur yang membahas tradisi aqiqah sebelum masuknya Islam, syariat beraqiqah sendiri sudah dikenal dan biasa dilakukan oleh orang-orang pada masa jahiliyah. Pada masa itu, orang-orang jahiliyah menyembelih domba atau kambing untuk merayakan kelahiran anak laki-laki mereka.

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa tradisi aqiqah sebetulnya sudah biasa dilakukan pada masa jahiliyah. Pada masa sebelum masuknya Islam itu, aqiqah dilakukan dengan cara menyembelih domba atau kambing, kemudian mencukur rambut bayi. Setelah dicukur, kepala bayi kemudian dilumuri oleh darah hasil pemotongan domba atau kambing tadi.

Segera setelah Islam datang dan memasuki setiap lapisan masyarakat Arab, tradisi dan syariat aqiqah yang sebelumnya telah mengakar pada masa jahiliyah kemudian diteruskan dan disempurnakan. Secara teknis, pelaksanaan aqiqah pun menjadi sama sekali berbeda dengan pelaksanaan aqiqah pada masa jahiliyah. Pada masa sebelum masuknya Islam itu, aqiqah dilakukan dengan cara menyembelih domba atau kambing, kemudian mencukur rambut bayi. Setelah dicukur, kepala bayi kemudian dilumuri oleh darah hasil pemotongan domba atau kambing tadi. Namun, segera setelah Islam masuk, tradisi melumuri kepala bayi dengan darah hasil pemotongan hewan aqiqah tersebut diganti menjadi melumuri kepala bayi menggunakan air dari bebungaan dan/atau minyak wangi, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits:

“Dahulu (adat) kami pada masa jahiliyah, jika salah seorang di antara kami melahirkan anak, maka ia menyembelih kambing kemudian melumuri kepala si bayi dengan darah kambing itu. Setelah Allah menghadirkan Islam, kami menyembelih kambing, mencukur (menggundul) kepala si bayi, dan melumurinya menggunakan minyak bayi.” (HR Abu Dawud dari Buraidah).

Penggantian dan penyempurnaan tradisi melumuri kepala bayi yang tadinya menggunakan darah hewan aqiqah menjadi wewangian dijelaskan pula dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, yaitu:

“Aisyah Ra. mengatakan bahwa, ‘Dahulu orang-orang pada masa jahiliyah apabila mereka beraqiqah untuk seorang bayi, mereka melumuri kapas dengan darah aqiqah, lalu ketika mencukur rambut si bayi mereka melumuri kapas dengan darah aqiqah, lalu ketika mencukur rambut si bayi mereka melumurkan kapas dengan darah aqiqah tadi pada kepalanya’. Maka, Nabi Saw bersabda, ‘Gantilah darah itu dengan minyak wangi’.”

Selain itu, pelaksanaan aqiqah yang tadinya dilakukan hanya untuk anak laki-laki, kini boleh juga dilakukan untuk anak perempuan yang baru lahir. Jika mampu, untuk anak laki-laki, aqiqah dapat dilaksanakan dengan penyembelihan dua ekor kambing atau domba. Jika tidak mampu, maka aqiqah dapat dilakukan dengan hanya menyembelih seekor kambing atau domba untuk anak laki-laki. Penyembelihan seekor kambing tersebut tetap dihukumi sah, sebab, Nabi Muhammad SAW. pun mengaqiqahi cucu-cucunya, yaitu Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib dengan masing-masing satu ekor kambing.

Sementara, menyembelih seekor kambing saja sudah cukup untuk anak perempuan, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Imam Ahmad dan Tirmidzi dari Ummu Karaz al Ka’biyah, “Bagi anak laki-laki disembelihkan dua ekor kambing dan bagi anak perempuan disembelihkan satu ekor, dan tidak akan membahayakan kamu sekalian, apakah (sembelih itu) jantan atau betina.”

Proses aqiqah biasanya dilakukan ketika usia bayi memasuki hari ketujuh, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Seorang anak tertahan hingga ia diaqiqahi, (yaitu) yang disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya dan diberi nama pada waktu itu.”

Namun, terdapat pendapat lain dari Sayyidah Aisyah dan Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa aqiqah dapat dilakukan pada hari ke-7, ke-14, dan ke-20. Sementara, pendapat lain dari Imam Malik mengatakan bahwa jika aqiqah dilakukan saat hari ke-7 termasuk ke dalam sunnah, aqiqah disembelih pada hari ke-4, ke-8, ke-10, atau telah lewat dari hari-hari tersebut, dan/atau mungkin ketika keluarga sudah siap untuk melakukan aqiqah; waktu-waktu tersebut masih diperbolehkan. Daging-daging domba atau kambing yang telah disembelih tersebut kemudian dibagikan sebagaimana daging kurban. Yang membedakan diantara keduanya hanya, daging kurban utamanya dibagikan saat masih mentah, sementara daging aqiqah mesti dibagikan ketika sudah matang.

Ayah Bunda dapat langsung membagikan daging aqiqah yang sudah siap santap tersebut kepada sanak keluarga, kerabat, dan tetangga, apabila memercayakan aqiqah si kecil, buah hati tercinta, pada Syamil Aqiqah yang pastinya siap membuat hari spesial Ayah Bunda dan si kecil jadi #AntiRepotAntiRibet. Syamil Aqiqah menyediakan berbagai pilihan paket aqiqah yang bisa dapat Ayah Bunda pilih dan pertimbangkan di hari spesial si kecil.

Silakan konsultasi dan order langsung dengan Costumer Service kami, KLIK LINK DI BAWAH.

Bolehkah Orang Tua Memakan Daging Aqiqah Anaknya?

Oleh : Delia Anjali

Tradisi kaum muslim dalam menyambut kelahiran bayi yang terakhir adalah aqiqah, sebab Aqiqah merupakan manifestasi rasa syukur orang tua atas kehadiran buah hati. Aqiqah sendiri dilakukan dengan penyembelihan satu atau dua ekor kambing. Setelah dilakukan penyembelihan, daging aqiqah dimasak dan dianjurkan untuk dibagikan. Terkait hal tersebut, maka timbul pertanyaan, apakah boleh orang tua memakan daging aqiqah anaknya?

Jawabannya adalah boleh! Ayah Bunda dan keluarga dari si anak diperbolehkan untuk mengonsumsi daging aqiqah. Tidak ada larangan bagi anggota keluarga untuk mengonsumsi daging aqiqah yang telah dimasak.

Meskipun dianjurkan untuk dibagikan, daging aqiqah yang telah dimasak, dibolehkan untuk dikonsumsi sendiri. Dianjurkan untuk memberikan daging aqiqah yang telah dimasak kepada sanak keluarga, kerabat, tetangga, dan golongan fakir miskin. Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadits:

“Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak lelaki dan seekor kambing untuk anak perempuan. Kemudian dimasak tanpa mematahkan tulangnya, dan dimakan oleh keluarganya, lalu disedekahkan pada hari ketujuh,” (H.R. Al – Baihaqi)

Dengan menyedekahkan daging aqiqah yang telah dimasak tersebut, orang tua juga bisa memeroleh berkah dan pahala dari Allah. Kemudian, daging aqiqah yang telah dipotong juga tidak diperuntukkan untuk diperjualbelikan.

Selain itu, penyembelihan kambing aqiqah juga dapat dilakukan secara simbolis saja. Apabila keluarga tidak melaksanakan penyembelihan kambing aqiqah secara tidak langsung pun sebetulnya tidak mengapa dan tidak menjadi masalah. Ditambah, saat ini, sudah banyak penyedia jasa aqiqah yang menyediakan masakan kambing aqiqah siap santap dan bisa langsung dibagikan. Salah satunya Syamil Aqiqah yang menyediakan berbagai pilihan paket aqiqah yang bisa dapat Ayah Bunda pilih dan pertimbangkan sebagai jasa aqiqah untuk si kecil.

Silakan konsultasi dan order langsung dengan Costumer Service kami, KLIK LINK DI BAWAH.

Intip Hal-hal Apa Saja yang Mesti Bunda Siapkan saat Hamil, Yuk!

Oleh : Delia Anjali

Hamil anak pertama pasti menimbulkan beragam reaksi, ya, Bun! Senang, terharu, deg-degan, dan bingung rasanya campur aduk. Informasi yang Bunda dapatkan dari keluarga, kerabat, dan sahabat pasti rasanya kurang untuk memenuhi rasa penasaran Bunda yang kebingungan untuk mempersiapkan kehamilan, apalagi anak pertama. Bertanya melalui internet, pun, malah semakin membuat bingung saking banyaknya informasi yang muncul dari internet.

Untuk meminimalkan rasa bingung Bunda, sekaligus untuk membuat kehamilan berjalan lancar, berikut kami rangkum hal-hal apa saja yang mesti Bunda siapkan saat hamil.

#1 Trimester Pertama (Usia Kehamilan 1 – 12 Minggu)

  1. Memilih Dokter Kandungan atau Bidan yang Tepat

Pastikan Bunda memilih dokter kandungan atau bidan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sekaligus budget. Pastikan Bunda sudah berdiskusi dengan suami dalam memilih dokter kandungan atau bidan untuk menjadi mitra konsultasi selama kehamilan.

  1. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Pastikan Bunda rutin mengonsumsi makanan bergizi. Selama kehamilan, Bunda harus banyak mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi seimbang diiringi cukup minum air putih, dan meminum susu hamil sesuai usia kandungan. Penting juga agar Bunda menghindari mengonsumsi makanan pedas dan berlemak, minuman beralkohol, minuman bersoda, kafein, dan makanan minuman lain yang tidak sehat. Pastikan juga Bunda menjauhi rokok dan tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter,

  1. Rutin Mengonsumsi Vitamin

Saat Bunda sudah menemukan mitra konsultasi kehamilan yang tepat, baik itu dokter kandungan maupun bidan, biasanya Bunda akan diberikan vitamin yang mengandung asam folat untuk memproduksi sel darah merah, hingga mengurangi risiko lahir premature. Selain itu, apabila Bunda mengalami mual muntah di trimester awal, Bunda akan diberikan obat pereda.

  1. Hindari Stres

Pastikan pula Bunda mengurangi bahkan menghindari risiko stress yang memiliki efek berbahaya bagi janin. Usahakan untuk selalu meminta dukungan kepada suami, keluarga, kerabat, dan sahabat untuk menghindari risiko stress dan menjaga Bunda tetap Bahagia.

  1. Menabung untuk Persiapan Lahiran

Pastikan Ayah Bunda memiliki tabungan untuk persiapan lahiran. Jangan terlalu bergantung pada BPJS Kesehatan maupun asuransi-asuransi kesehatan lainnya, persiapan kalau-kalau asuransi-asuransi tersebut tidak menanggung semua biaya persalinan. Selain itu, uang tabungan tadi juga bisa dipersiapkan untuk keperluan pascalahiran, seperti aqiqah.

#2 Trimester Kedua (Usia Kehamilan 13 – 28 Minggu)

  1. Berolahraga

Pastikan Bunda meluangkan waktu untuk berolahraga, karena berolahraga memiliki efek yang sangat baik untuk Bunda dan janin, seperti mengurangi risiko sakit pinggang, mengencangkan otot panggul, dan melatih Teknik pernapasan. Pilih olahraga ringan seperti senam hamil, senam kegel, maupun yoga dengan durasi 10 menit setiap harinya.

  1. Belanja Pakaian Ibu Hamil

Menginjak trimester kedua, biasanya perut Bunda sudah mulai membesar seiring perkembangan janin. Apabila pakaian Bunda sudah sempit dan membatasi gerak Bunda, pastikan Bunda mulai berbelanja pakaian khusus Bumil yang nyaman.

  1. Mempersiapkan Nama Anak

Mempersiapkan nama anak merupakan kegiatan seru bagi Ayah Bunda yang akan segera menimang buah hati. Karena nama adalah doa dari orang tua, pastikan Ayah Bunda mendiskusikan nama-nama yang baik lagi indah untuk calon buah hati.

  1. Melakukan USG

Untuk meminimalkan rasa penasaran Ayah Bunda akan jenis kelamin calon buah hati, Ayah Bunda bisa melakukan USG.

#3 Trimester Ketiga (Usia Kehamilan 29 – 40 Minggu)

  1. Tetap Memantau Perkembangan Janin dan Belajar Mengenali Kontraksi

Pastikan Bunda tetap memantau perkembangan janin. Pastikan juga Bunda belajar mengenali kontraksi, untuk memastikan apakah kontraksi yang Bunda alami merupakan tanda-tanda akan melahirkan atau bukan.

  1. Merawat Payudara untuk Persiapan Menyusui

Pastikan Bunda merawat payudara untuk persiapan menyusui dengan cara memijat payudara atau senam payudara untuk meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.

  1. Belanja Kebutuhan dan Perlengkapan Bayi

Apabila Bunda sudah tahu perkiraan jenis kelamin calon buah hati, pastikan Ayah Bunda sudah mempersiapkan kebutuhan bayi, seperti celana, popok kain, baju lengan pendek maupun panjang, bedong, selimut, kaus kaki, sarung tangan, bantal guling, topi bayi, handuk bayi, bak mandi, alat pompa asi, bedak, minyak telon, alat pencuci botol, dan perlengkapan lainnya.

#4 Jangan Lupa untuk Mencari Jasa Aqiqah

Pastikan Ayah Bunda memilih jasa aqiqah yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sekaligus budget. Untuk membantu Ayah Bunda dalam persiapan aqiqah si kecil pascalahiran, Syamil Aqiqah hadir dengan berbagai pilihan paket aqiqah terjangkau yang dapat Ayah Bunda pertimbangkan. 

Silakan konsultasi dan order langsung dengan Costumer Service kami, KLIK LINK DI BAWAH.

Tradisi untuk Bayi Baru Lahir Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Oleh : Delia Anjali

Kelahiran seorang bayi merupakan anugerah untuk setiap orang tua, karena untuk mencapai proses kelahiran, orang tua terutama Bunda harus melewati proses mengandung yang mungkin bagi sebagian Bunda merupakan proses yang tidak mudah. Selain itu, mengandung sekaligus merupakan pengalaman terbaik yang pernah dialami oleh Bunda. Oleh karena itu, biasanya kelahiran seorang bayi disambut dengan berbagai macam perayaan sebagai bentuk rasa syukur dan suka cita orang tua atas kelahiran buah hati mereka.

Di Indonesia sendiri, ada berbagai macam bentuk perayaan kelahiran buah hati yang biasa dilakukan, karena Indonesia adalah negara yang multikultural kaya akan adat, budaya, dan tradisi, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing. Namun, terdapat kesamaan tradisi bagi kaum muslim untuk merayakan kelahiran seorang bayi, yaitu azan dan iqamah untuk bayi yang baru lahir, menamai bayi yang baru lahir dengan nama-nama terbaik, serta aqiqah.

Azan dan Iqamah untuk Bayi yang Baru Lahir

Tiap anak adalah anugerah dari Allah SWT. Kehadirannya hendaklah disambut dengan penuh syukur dan suka cita. Mengazani sekaligus mengiqamahkannya merupakan salah satu bentuk sambutan dengan penuh syukur dan suka cita. Sebab, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Setiap anak yang dilahirkan telah membawa fitrah beragama (perasaan percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikan anak tersebut Nasrani, Yahudi, Majusi, atau Ia masuk ke dalam Islam.” (H.R. Bukhari).

Sebagai orang tua muslim yang taat dan beriman, hendaknya memberikan pendidikan tauhid sejak dini kepada anak. Karena Rasulullah SAW menganjurkan untuk membacakan kalimat ‘La laaha illallah’ yang artinya tiada Tuhan selain Allah.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW: “Bacakanlah kepada anak-anakmu kalimat pertama dengan ‘Laa ilaaha illallah‘ yang artinya tiada Tuhan selain Allah.(H.R. Hakim).

Dikutip dari detikhikmah yang menyadur buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 4 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dijelaskan bahwa hendaknya seorang anak yang baru lahir diperdengarkan azan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya sesuai syariat Islam. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW pada cucunya Hasan ketika baru dilahirkan Fatimah.

Diriwayatkan dari Ibnu Sunni dari Hassan bin Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang dikaruniai anak, lantas mengumandangkan azan di telinga kanan dan iqamah di telinga kirinya, maka anak itu tidak akan diganggu Ummush-shibyan.”

Ummush-shibyan sendiri ialah sebutan untuk jin yang mengiringi setiap manusia.

Kumandang azan pada telinga bayi yang baru lahir juga bertujuan agar suara pertama yang didengar bayi ketika tiba di dunia adalah kalimat tauhid. Selain itu, kalimat azan juga akan membuat bayi terlindungi dari setan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa setan lari terbirit-birit saat mendengar azan.

Selain azan dan iqamah, Ayah Bunda juga bisa membacakan doa keselamatan untuk bayi yang baru lahir.

Menamai Bayi yang Baru Lahir dengan Nama-nama Terbaik

Setiap orang tua tentu ingin anaknya memiliki kehidupan yang baik dan bahagia. Nama adalah doa. Jadi, orang tua hendaklah memberikan nama pada bayi dengan arti yang baik.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya kalian di hari Kiamat nanti akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak kalian. Oleh karena itu, baguskanlah nama-nama kalian” (HR. Dawud).

Adapun nama yang paling utama adalah Abdullah dan Abdurrahman, karena dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim disebutkan bahwa, “Nama yang paling disukai di sisi Allah SWT adalah Abdullah dan Abdurrahman”.

Dalam riwayat lain dari Abu Dawud, terdapat tambahan berikut, “…dan nama yang paling bagus adalah Haris dan Hamam, sementara nama yang paling buruk adalah Harb dan Murrah”.

Ada beberapa kategori nama yang baik, yakni nama yang berunsur Asmaul Husna, nama para nabi dan juga nama malaikat. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits mengizinkan untuk menggunakan namanya pada bayi yang baru lahir tetapi melarang untuk menggunakan gelarnya.

Sebagai bagian dari doa kepada anak, sebaiknya hindari memberikan nama dengan arti yang buruk karena termasuk makruh. Misalnya memberikan nama anak dengan nama-nama seperti Setan, Zalim, Syihab (panah api), Jimat (keledai), Kulaib (anjing kecil), dan nama-nama lain yang berlebihan dan memiliki arti yang buruk.

Bagi anak-anak yang diberikan nama dengan arti kurang baik karena orang tuanya tidak mengerti dan mengetahui, maka disunnahkan untuk mengganti nama tersebut. Hal tersebut didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah menukar nama seseorang yang bernama ‘Ashiyah (perempuan yang suka bermaksiat) dengan Jamilah (perempuan yang cantik)”.

Aqiqah

Tradisi kaum muslim dalam menyambut kelahiran bayi yang terakhir adalah aqiqah. Karena Aqiqah merupakan manifestasi rasa syukur orang tua atas kehadiran buah hati. Aqiqah sendiri bertujuan untuk membebaskan anak yang baru lahir dari kondisi tergadaikan atau kondisi dimana terhalangnya orangtua mendapatkan syafa’at dari si anak, yang bersandar pada hadits:

“Dari Samurah Ra., sesungguhnya Rasulullah saw berkata “Anak yang baru lahir masih tergadai sampai disembelihkan baginya akikah pada hari yang ketujuh dari hari lahirnya, dan hari itu juga hendaklah dicukur rambutnya, dan diberi nama.” (HR. At-Tirmizi).

Dalam usaha membebaskan si anak dari kondisi tergadaikan, Syamil Aqiqah hadir untuk #MembebaskanTanpaMemberatkan dengan berbagai pilihan paket aqiqah terjangkau yang dapat Ayah Bunda pertimbangkan. 

Silakan konsultasi dan order langsung dengan Costumer Service kami, KLIK LINK DI BAWAH.

Panduan Beraqiqah yang Ayah Bunda Harus Tahu!

Oleh : Delia Anjali

Sekarang ini, banyak sekali jasa aqiqah bonafide dengan harga bersaing dan pilihan produk menarik yang bervariasi dengan bermacam bonus, yang tentunya membuat Ayah Bunda bingung untuk menjatuhkan pilihan jasa aqiqah mana yang akan dipakai.

Ayah Bunda sebaiknya tidak usah bingung, karena artikel ini akan menjelaskan panduan Ayah Bunda agar tidak salah memilih dan memakai jasa aqiqah yang sesuai dengan budget dan kebutuhan.

Tahap #1 Pilihlah Jasa Aqiqah yang Tergabung ASPAQIN

ASPAQIN (Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia) merupakan suatu organisasi pembina sekaligus pengawas dari para penyaji aqiqah, supaya para penyaji aqiqah ini dapat menjalankan fungsinya dengan baik, benar, amanah, dan professional. InsyaAllah Ayah Bunda akan sangat terbantu jika memercayakan aqiqah si kecil kepada jasa aqiqah yang sudah tergabung ASPAQIN.

Tahap #2 Pilihlah Jasa Aqiqah yang Sudah Berpengalaman

Untuk panduan yang ini, Ayah Bunda bisa mencari lewat mesin pencari Google, maupun bisa lewat rekomendasi dari sanak saudara atau kerabat yang sudah mengaqiqahi putra/i mereka untuk selanjutnya dapat diseleksi jasa aqiqah mana yang paling cocok dengan kebutuhan Ayah Bunda.

Tahap #3 Lihat Testimoni dari Media Sosial Jasa Aqiqah

Testimoni dari konsumen jasa aqiqah yang akan Ayah Bunda pakai tentu sangat berperan penting sebagai referensi. Ayah Bunda bisa menilai sendiri bagaimana kualitas pelayanan dari jasa aqiqah terkait berdasarkan ulasan dari konsumen lewat media sosial.

Tahap #4 Pilihlah Paket Aqiqah Sesuai Kemampuan dan Kebutuhan

Setelah memilih beberapa pelaku jasa aqiqah yang paling cocok dengan kebutuhan dan kemampuan Ayah Bunda, sekarang waktunya untuk menyesuaikan pilihan paket produk aqiqah yang mereka tawarkan sesuai dengan kebutuhan Ayah Bunda.

Tahap #5 Lihatlah Nilai Tambah yang Ditawarkan Paket Aqiqah

Sering sekali terjadi, Bunda belum melihat ternak yang akan dipotong tapi yang ditanyakan malah bonus-bonus yang akan didapatkan dari paket aqiqah yang dipesan. Sebetulnya tidak masalah, karena bonus-bonus tadi merupakan nilai tambah mengapa Bunda mempertimbangkan untuk memilih paket tersebut. Tapi, harus Bunda ingat kalau bonus-bonus tadi hanyalah pelengkap dari layanan yang diberikan jasa aqiqah yang Bunda pilih, ya.

Tahap #6 Lakukan Test Food

Setelah melewati semua urutan di atas, tahap selanjutnya yang Ayah Bunda harus lakukan adalah mencicipi makanannya. Test food ini berfungsi supaya Ayah Bunda mengetahui rasa dan kualitas dari sajian paket aqiqah.

Apabila Ayah Bunda memercayakan aqiqah si kecil kepada kami, Syamil Aqiqah, sudah pasti tahap-tahap di atas terpenuhi karena di Syamil Aqiqah :

  1. Tergabung ASPAQIN (Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia)
  2. Gratis Test Food dengan Banyak Pilihan Menu
  3. Gratis Banyak Bonus Souvenir, Exclusive Dapat Parcel 300K
  4. Gratis Ongkir Seluruh JABODETABEK
  5. Garansi Hewan Sehat, Bisa Pilih dan Datang Langsung
  6. Garansi Pemotongan Syar’i
  7. Garansi Makanan Enak dan Lezat karena Diolah Langsung Oleh Chef dengan Pengalaman +20 Tahun

Berikut Rekomendasi Pilihan Paket untuk Ayah Bunda

Silakan konsultasi dan order langsung dengan Costumer Service kami, KLIK LINK DI BAWAH.

Lebih Utama Menunaikan Kurban atau Aqiqah Terlebih Dahulu?

Oleh : Delia Anjali

Aqiqah dengan kurban merupakan dua ibadah yang berbeda tetapi memiliki persamaan, yaitu sama-sama ibadah yang dilakukan dengan cara menyembelih hewan ternak dan dihukumi sunnah muakkad. Perbedaan signifikan diantara keduanya terletak pada jenis hewan ternak yang digunakan dan waktu pelaksanaannya, dimana aqiqah sendiri menggunakan jenis hewan berupa domba maupun kambing dan dilaksanakan pada hari ketujuh, hari keempat belas, dan hari kedua puluh satu sejak hari kelahiran anak. Waktu pelaksanaan aqiqah tersebut bersandar pada hadits yang dirawi oleh Baihaqi yang berbunyi:

“Aqiqah disembelih pada hari ketujuh, keempat belas, dan kedua puluh satu.” (HR. Baihaqi).

Sementara, lebih banyak jenis hewan ternak yang dapat digunakan pada kurban, diantaranya berupa sapi, kerbau, unta, kambing, maupun domba. Namun, pelaksanaannya hanya terbatas pada saat hari raya Idul Adha, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yang bermakna:

“Barangsiapa menyembelih (hewan kurban) sebelum kita mengerjakan salat, maka hendaklah ia menyembelih sebagai gantinya. Dan barangsiapa belum menyembelih sehingga kita selesai salat, maka hendaklah dia menyembelihnya dengan nama Allah.”(Muttafaqun Alaih).

Dalam pelaksanaannya, kedua ibadah ini seringkali membuat beberapa orang bertanya-tanya. Untuk orangtua yang belum mengaqiqahkan anaknya tetapi hendak melaksanakan kurban, untuk anak yang belum diaqiqahi oleh orangtuanya. Lebih utama menunaikan kurban atau aqiqah terlebih dahulu? Berikut jawabannya.

Hukum berkurban atas nama anak yang baru saja lahir tetapi belum diaqiqah dijawab oleh H. Abdul Somad dalam bukunya yang berjudul Ustadz Abdul Somad Menjawab, bahwa lebih diutamakan aqiqah terlebih dahulu jika anak berusia di atas 7 hari. Namun, kurban dianjurkan apabila anak belum berusia 7 hari, dengan catatan setelah kurban, anak juga diaqiqahi.

Penyembelihan hewan kurban yang bertepatan dengan 7 hari usia sang anak menjadikan kurban tersebut otomatis sebagai aqiqah bagi sang anak.

Sedangkan bagi orang yang telah berusia dewasa tetapi belum pernah melaksanakan baik aqiqah maupun kurban, maka lebih diutamakan untuk melaksanakan kurban terlebih dahulu, sebab hukum berkurban ditanggung oleh pribadi, sementara hukum aqiqah ditanggung oleh orangtua.

Imam Ramli berpendapat bahwa boleh melakukan dua niat dalam menyembelih seekor hewan, yaitu niat kurban dan aqiqah sekaligus apabila menginginkan keduanya. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam kitab Tausyikh karya Syekh Nawawi al-Bantani, yang artinya:

“Ibnu Hajar berkata bahwa seandainya ada seseorang menginginkan dengan satu kambing untuk kurban dan aqiqah, maka hal ini tidak cukup. Berbeda dengan al-‘Allamah Ar-Ramli yang mengatakan bahwa apabila seseorang berniat dengan satu kambing yang disembelih untuk kurban dan aqiqah, maka kedua-duanya dapat terealisasi.”

Namun, pendapat Imam Ramli tersebut menjadi kontradiktif apabila menyangkut pembagian dagingnya, mengingat daging aqiqah lebih afdhal dibagikan dalam kondisi siap saji, dan daging kurban lebih afdhal dibagikan dalam kondisi mentah.

Lebih jauh, masalah tersebut tentunya tidak perlu dipermasalahkan lantaran cara pembagian daging tersebut tidak menyangkut hal yang substantif. Kedua cara pembagian daging tersebut semata-mata hanyalah cara demi meraih keutamaan, bukan menyangkut keabsahan ibadah.

Setelah mengetahui ibadah mana yang mesti didahulukan antara aqiqah dan kurban. Untuk para orangtua yang merasa kurang mampu dalam melaksanakan seluruh proses aqiqah yang sesuai syariat secara mandiri, Anda dapat menghubungi jasa Syamil Aqiqah, yang menawarkan jasa aqiqah all in one, dengan pilihan paket yang bisa Anda sesuaikan sesuai kebutuhan.

Silakan konsultasi dan order langsung dengan Costumer Service kami, KLIK LINK DI BAWAH.

Jasa Aqiqah Cibinong

Paket Aqiqah Cibinong, Jasa Aqiqah Cibinong, Layanan Aqiqah Cibinong, Promo Aqiqah Cibinong

Sebagai orang tua, tentunya anda tidak asing dengan proses aqiqah. Prosesi yang dilakukan 7 hari setelah sang buah hati lahir ke dunia ini merupakan salah satu prosesi yang dianggap sunnah untuk dilakukan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan rasa syukur dan juga mendoakan masa depan yang baik untuk anak. Terkadang, sebagai orang tua tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan prosesi ini, sehingga dibutuhkan bantuan jasa aqiqah Cibinong.

Sebelum mengadakan acara aqiqah, ada beberapa hal yang penting diperhatikan oleh orang tua. Utamanya adalah jumlah hewan aqiqah untuk sang buah hati. Umumnya, dibutuhkan satu ekor kambing atau domba untuk anak perempuan, dan dua ekor kambing atau domba untuk anak laki-laki. Namun apabila tidak berkecukupan, maka satu ekor kambing atau domba untuk anak laki-laki diperbolehkan. 

Tentunya ketika akan melaksanakan penyembelihan kambing ataupun domba, kondisi hewan tersebut harus yang terbaik. Hewan aqiqah harus dalam keadaan sehat dan tidak memiliki cacat sama sekali. Tentunya sebagai orang tua juga akan memilih hewan aqiqah yang tidak kurus. Selain itu juga, hewan aqiqah harus cukup umur untuk disembelih. Cukup umur di sini berarti mulai satu tahun ke atas. Tidak ada aturan terkait jenis kelamin yang boleh disembelih untuk prosesi aqiqah ini.

Selanjutnya jasa aqiqah Cibinong juga akan membantu prosesi aqiqah selanjutnya yaitu cukur rambut. Kebanyakan orang hanya memotong seujung rambut dan dilakukan bergiliran antara anggota keluarga. Namun sebenarnya, prosesi cukur rambut di sini harus dilakukan hingga rambut habis (gundul). Ada juga doa yang harus dibaca saat melakukan cukur rambut.

Mencukur rambut bayi saat prosesi aqiqah tidak boleh dilakukan sembarangan. Proses pencukuran harus searah dari kanan ke kiri. Tujuan rambut si bayi dicukur habis adalah untuk membebaskan bayi dari kotoran-kotoran yang ada. Selanjutnya hasil cukuran tersebut dapat ditimbang. Jumlah timbangannya dapat dinilai dengan emas ataupun perak yang selanjutnya disedekahkan kepada fakir miskin.

Selanjutnya akan diadakan prosesi pemberian nama. Meskipun umumnya orang tua bayi sudah memberikan nama ketika lahir, orang tua dapat memperkenalkan nama tersebut kepada banyak orang pada acara aqiqah ini. Nama yang diberikan oleh orang tua merupakan doa untuk sang buah hati dan harapan orang tua untuk anaknya di masa mendatang.

Selanjutnya hewan aqiqah disembelih oleh anggota keluarga dengan diawali doa dan niat murni karena Allah SWT. Jangan lupa juga untuk menyebutkan nama sang bayi sebelum menyembelih. Nantinya, daging kambing yang sudah disembelih dapat dimasak dan dibagi-bagikan ke sekitar. Baik tetangga, ataupun orang-orang yang membutuhkan. Proses ini simbolis untuk memintakan doa agar sang buah hati menjadi anak yang sholeh atau sholehah.

Nah, bagi orang tua yang tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan acara aqiqah, maka ada baiknya untuk menggunakan jasa aqiqah. Selain membantu dalam proses persiapan acara, jasa aqiqah ini juga memiliki banyak manfaat lainnya.

Dengan menggunakan jasa aqiqah, tentunya pengeluaran akan lebih terkontrol karena jasa aqiqah akan membantu perincian biaya. Praktis, namun hewan aqiqah yang anda dapatkan juga tidak akan asal-asalan dan sesuai syariat agama. Jasa aqiqah juga akan mengiringi proses acara dari awal hingga akhir. Termasuk pemilihan hewan aqiqah, penyembelihan, hingga proses pemasakan daging.

Di jasa aqiqah Cibinong, anda juga dapat memilih banyak paket yang tentunya dapat disesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan juga anggaran biaya yang dimiliki. Hal ini merupakan keuntungan utama menggunakan jasa aqiqah untuk sang buah hati.

Berikut Rekomendasi Pilihan Paket Untuk Anda

Silahkan konsultasi dan order langsung dengan customer service kami, KLIK DISINI

Tips Memilih Paket Aqiqah Cibinong

Tips Memilih Paket Aqiqah Cibinong

Paket Aqiqah Cibinong, Jasa Aqiqah Cibinong, Layanan Aqiqah Cibinong, Promo Aqiqah Cibinong

 

Anda sedang mencari Paket Aqiqah Cibinong untuk si buat hati? Kelahiran si buah hati merupakan
impian setiap pasangan di dunia ini. Tak jarang bagi mereka yang belum memiliki sampai rela
menempuh program hamil dengan biaya puluhan juta hanya untuk mendapatkan seorang anak. Usai
kelahiran orang tua akan melakukan aqiqah untuk menebus dari keadaan tergadai. Berikut
penjelasan lebih lanjut tentang aqiqah!

Apa itu Aqiqah?
Dikatakan di dalam sebuah hadist seorang muslim,  setiap bayi yang terlahir ke dunia adalah dalam
keadaan tergadaikan. Untuk menebusnya orang tua harus melakukan aqiqah ketika bayi berusia 7,
14, ataupun 21 hari. Jika belum mampu, hal tersebut bisa dilakukan ketika orang tua sudah mampu.
Adapun beberapa tahapan yang harus dilakukan pada saat aqiqah di antaranya adalah sebagai
berikut:

1. Memilih Hewan Aqiqah
Yang pertama harus dilakukan oleh seorang muslim pada saat akan menggelar aqiqah adalah
melakukan pemilihan hewan. Adapun hewan yang dianjurkan untuk aqiqah yakni kambing yang telah
berusia 1 tahun atau domba yang minimum berusia 6 bulan. Hewan yang dipilih juga harus sehat dan
tidak boleh cacat sama sekali.

2. Mengolah, Menyembelih, dan Membagikan
Tidak bisa asal, penyembelihan hewan aqiqah harus berdasarkan pada syarat yang telah ditentukan
di dalam Islam. Setelah disembelih, daging hewan diolah menjadi masakan yang enak kemudian
dibagikan ke saudara muslim yang lain.
Untuk melakukan penyembelihan sampai dengan pengolahan, hal tersebut disarankan untuk
dilakukan oleh keluarga. Namun jika hal tersebut tidak bisa dilakukan sendiri, maka Anda bisa
menggunakan jasa aqiqah ataupun catering untuk mempermudah pelaksanaan. Dalam memilih
layanan jasa paket aqiqah Cibinong, berikut kriteria yang harus diperhatikan!

1. Pilih Jasa yang Telah Dikenal
Langkah pertama yang harus dipastikan dalam memilih jasa aqiqah adalah memilih jasa yang telah
dikenal banyak orang. Biasanya jasa yang sudah terkenal sudah memiliki pengalaman dan
profesional. Anda dapat melihat tingkat kepercayaan masyarakat melalui testimoni pelanggan.
Kendati demikian, walau jasa tersebut sudah terkenal Anda tidak bisa percaya begitu saja. Lakukan
pengecekan ke lokasi terlebih dahulu dan tanyakan beberapa hal penting dalam pelaksanaan
prosesnya. Adapun yang perlu ditanyakan di antaranya adalah harga dan layanan yang akan didapat.

2. Lihat Hewan yang Akan Disembelih
Sebelum memutuskan menggunakan jasa aqiqah di area Cibinong, pastikan hewan yang akan
disembelih adalah kambing atau domba. Lakukan pengecekan terhadap hewan yang akan di
sembelih, bisa secara langsung atau melalui video. Pastikan pula cara penyembelihan yang
digunakan merupakan cara syari.
Untuk mengetahui hal ini Anda bisa melakukan pemantauan atau bertanya secara langsung kepada
pihak penyedia jasa terkait cara penyembelihan. Mintalah video dokumentasi dari masing-masing
proses penyembelihan kambing.

3. Pilih Paket Sesuai Kebutuhan
Dalam pelaksanaannya, jasa penyedia tentu akan menawarkan berbagai pilihan paket aqiqah. Saat
ditunjukkan dengan paket-paket tersebut, pastikan Anda telah memiliki gambaran akan
menggunakan paket yang mana. Upayakan untuk menyesuaikan pilihan dengan budget yang dimiliki.

4. Perhatikan Detail Pengantaran dan Pembayaran
Jangan hanya memperhatikan paketnya, ketahui juga proses pengantaran paket yang telah dipilih.
Adapun hal yang perlu ditanyakan terkait pengantaran antara lain adalah transportasi yang digunakan
dan waktunya.
Selain itu, tanyakan pula terkait proses pembayaran jasa terbaik dan profesional tersebut. Biasanya
jasa-jasa yang telah dikenal luas dan dipercaya oleh masyarakat akan menghendaki DP sebesar
50% dari keseluruhan harga. Demikian informasi dan tips terkait paket aqiqah Cibinong.

Berikut Rekomendasi Pilihan Paket Untuk Anda

Silahkan konsultasi dan order langsung dengan customer service kami, KLIK DISINI